TEKNIK SIPIL

Bagaimana memilih Roll Cat yang baik?



Apakah Anda berencana mengecat dinding rumah Anda dalam waktu dekat? Jika demikian, maka harus direncanakan secara rinci dan jelas dari awal. Dengan begitu, Anda bisa melakukannya dengan baik dan hasil pengecatan tidak akan mengecewakan Anda.

Nah, salah satu yang harus diperhatikan sebelum mengecat, yaitu pemilihan rol cat. Roll cat adalah alat yang banyak dipilih karena penggunaannya lebih mudah dan lebih praktis. Selain itu, penggunaan cat cair dapat disimpan dengan roller cat. Dibandingkan dengan penggunaan kuas yang tidak praktis saat digunakan.

Tips apa yang perlu Anda ketahui untuk memilih roller cat?
Berikut adalah informasi kecil yang dapat Anda baca.

1. Pemilihan bahan rol cat.
Lihatlah kuas rol cat yang ingin Anda beli. Alasannya adalah bahwa kualitas bahan kuas mempengaruhi daya serap cairan cat ketika rol cat dimasukkan ke dalamnya. Pilih bahan wol atau sikat wol karena dapat menyerap lebih banyak cat. Untuk material ini, tentu saja harganya lebih mahal dari material lain, seperti polyester. Anda dapat membelinya di toko bahan bangunan di sekitar tempat tinggal Anda.

2. Sesuaikan ukuran roller cat.
Jangan lupa ukuran roller cat yang benar-benar harus sesuai dengan jenis pekerjaan cat. Karena lukisan dinding rumah juga bisa dibedakan sesuai dengan kondisi dan kondisi dinding. Misalnya, Anda dapat memilih rol cat tipis setebal 1/4 inci untuk menghasilkan cat glossy atau semi-gloss. Cat ini digunakan untuk mengecat dinding dengan permukaan yang halus.

Kegiatan mengecat lebih mudah dan lebih praktis jika dibiarkan sendiri bagi pelukis. Namun, Anda perlu mengeluarkan uang ekstra untuk membayar, selain harus membeli cat. Toh, hasilnya belum tentu apa yang Anda inginkan sebagai pemilik. Karena itu, tidak ada salahnya mengecat rumah sendiri. Tentunya dengan perencanaan yang matang. Tidak terkecuali dalam pemilihan rol cat yang kebanyakan orang tidak memperhatikan.

3. Pilih jenis roller cat
Anda harus memilih jenis roller cat yang sesuai dengan pekerjaan cat di rumah. Itu karena Anda tidak bisa mengecat dinding rumah dengan roller cat yang sama. Dengan kata lain, Anda harus memilih jenis roller cat sesuai dengan permukaan dinding yang akan dicat. Anda harus tahu bahwa roller cat bergelombang untuk mengecat dinding bergelombang. Sementara roller cat berbentuk bulat, cat ini digunakan untuk mengecat sudut dan permukaan yang sempit.

Masih ada roller cat kecil untuk mengecat permukaan kecil / sempit. Cat rol busa untuk mengecat besi dan pagar tangga. Rol cat radiator untuk mengecat radiator atau bagian belakang toilet. Motif roller cat untuk menghasilkan motif di dinding.


4. Pilih pegangan rol cat.

Jangan sampai Anda memilih pegangan roller cat yang menggunakan sekrup sebagai pembatas karena biasanya mudah rusak. Lebih baik memilih roller cat dengan pegangan tubrike dan ada kawat yang menghubungkan dari satu ujung ke ujung lainnya. Kabel dapat menahan rol cat saat digunakan untuk mengecat. Dengan cara ini, roller tidak akan mudah patah atau jatuh dari pegangan. Silakan, cari dan beli sendiri.

Perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) di pekerjaan Proyek Konstruksi

Alat Pelindung Diri (APD) adalah kelengkapan yang wajib digunakan saat bekerja sesuai bahaya dan risiko kerja untuk menjaga keselamatan pekerja itu sendiri dan orang di sekelilingnya. Perlengkapan Alat Pelindung Diri (APD) di proyek- Proyek memiliki tingkat risiko yang tinggi terhadap kecelakaan kerja khususnya pada proyek gedung. Di Indonesia sendiri sebenarnya sudah banyak sekali peraturan-peraturan terkait dengan Keselamatan dan kesehatan kerja. Kewajiban itu sudah disepakati oleh pemerintah melalui Departement Tenaga Kerja dan Transmigrasi Republik Indonesia. Hal ini tertulis di Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi No. Per.08/Men/VII/2010 tentang pelindung diri.

Mempersiapkan Alat Pelindung Diri (APD) sebaiknya dilakukan perusahaan untuk menciptakan lingkungan kerja yang aman, yakni mencakup pelaksanaan instruksi, prosedur, pelatihan dan pengawasan untuk mendorong semua orang bekerja dengan aman dan bertanggung jawab.

Berikut beberapa perlengkapan jenis alat pelindung diri yang sering digunakan pada proyek sipil.

1. Pelindung Kepala / Helm Kerja / Safety Helmet
 Berfungsi sebagai pelindung kepala dari benda yang bisa mengenai kepala secara langsung. Helm proyek ini sangat diperlukan apabila anda kerja di proyek karena di dproyek banyak sekali benda-benda berjatuhan. Tujuan dari safety helmet adalah melindungi bagian kepala apabila terkena jatuhan material.

2. Safety Belt / Sabuk Keselamatan

Safety belt atau lebih dikenal dengan nama harnes ini adalah sabuk pengaman yang digunakan apabila sedang berada pada ketinggian tertentu. APD ini akan membantu anda jika anda terpeleset saat memanjat di tempat ketinggian.

3. Safety Shoes / Sepatu Karet / Sepatu Boot

Sepatu ini berbeda dengan sepatu biasa karena sepatu ini didesain khusus untuk melindungi kaki dari hal-hal yang tidak diinginkan seperti kejatuhan material, menginjak paku, dan sebagainya. Biasanya pada ujung jari kaki terdapat pelat besi untuk melindungi kaki.

4. Safety Glasses

Fungsi dari kacamata ini adalah untuk melindung mata ketika bekerja, dari silau matahari, dari debu-debu yang berterbangan di proyek dan sebagainya.

5. Sarung tangan

Berfungsi sebagai alat pelindung tangan pada saat bekerja di tempat atau situasi yang dapat mengakibatkan cedera tangan. Bahan dan bentuk sarung tangan di sesuaikan dengan fungsi masing-masing pekerjaan.

6. Penutup Telinga / Ear Plug / Ear Muff
 Penutup telinga jarang digunakan pada proyek gedung dan sipil. Biasanya digunakan pada kilang minyak dan tempat kerja yang mempunyai tingkat kebisingan tinggi.

7. Seragam kerja

Tujuan penggunaan seragam kerja untuk melindungi hal-hal yang berpengaruh terhadap kesehatan badan tenaga kerja. Lingkungan proyek sangat tidak kondusif sehingga kesehatan harus benar-benar terjaga. Seragam proyek juga bisa ditujukan untuk menunjukkan identitas suatu kontraktor.

8. Masker / Respirator

Seperti yang kita tahu bahwa masker sangat bermanfaat untuk melindungi pernapasan kita dari debu-debu material di proyek sehingga kesehatan paru-paru tetap terjaga.

9. Jas Hujan (Rain Coat)

Berfungsi melindungi dari percikan air saat bekerja (misal bekerja pada waktu hujan atau sedang mencuci alat).

Semua jenis APD harus digunakan sebagaimana mestinya, gunakan pedoman yang benar-benar sesuai dengan standar keselamatan kerja (K3L: Kesehatan, Keselamatan Kerja dan Lingkungan)

Perlengkapan Alat pelindung diri harus diterapkan di proyek mengingat risiko kecelakaan kerja lebih besar dibanding di kantor. Beberapa kontraktor sudah menerapkan sistem K3 yang keras sehingga siapa pun yang masuk area proyek harus mengenakan APD. Lalu bagaimana cara memilih APD yang benar?

Cara memilih APD yang benar, di antaranya:
  1. Melakukan penilaian bahaya (hazard assessment)
  2. Mengidentifikasi bahaya
  3. Memilih jenis APD yang sesuai dengan bahaya yang telah diidentifikasi
  4. Desain dan konstruksi APD harus aman
  5. Pastikan APD dipelihara dengan baik dan fungsinya masih optimal
  6. Pastikan APD pas dan nyaman digunakan oleh pekerja
  7. Pastikan tipe APD kompatibel jika dipakai bersamaan dengan APD lain
  8. Harus memenuhi standar yang ditetapkan, misalnya Standar Nasional Indonesia (SNI) atau American National Standard Institute (ANSI).

Konstruksi Atap Kayu

KONSTRUKSI ATAP KAYU
Oleh : Hartiyono (Widyaiswara Madya )
Departemen Bangunan PPPPTK BOE / VEDC Malang

Atap merupakan bagian dari bangunan gedung (rumah) yang letaknya berada dibagian paling atas, sehingga untuk perencanaannya atap ini haruslah diperhitungkan dan harus menerima perhatian yang khusus dari si perencana (arsitek). Karena dilihat dari penampakannya ataplah yang paling pertama kali terlihat oleh pandangan setiap yang memperhatikannya. Untuk itu dalam merencanakan bentuk atap harus memiliki daya arstistik.


Bisa juga dikatakan bahwa atap merupakan mahkota dari suatu bangunan rumah. Atap sebagai epilog seluruh ruangan yang ada di bawahnya, sehingga akan terlindung dari panas, hujan, angin dan hewan buas serta keamanan.

Atap merupakan bab dari struktur bangunan yang berfungsi sebagai penutup/pelindung bangunan dari panas terik matahari dan hujan sehingga memperlihatkan kenyamanan bagi pengguna bangunan.

1. Latar Belakang
Kontruksi kuda-kuda ialah suatu susunan rangka batang yang berfungsi untuk mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri dan sekaligus sanggup memperlihatkan bentuk pada atapnya. Konstruksi kuda-kuda yaitu susunan rangka batang yang berfungsi mendukung beban atap termasuk juga beratnya sendiri, sekaligus sanggup memperlihatkan bentuk pada atap.
Kuda-kuda merupakan penyangga utama pada struktur atap. Struktur ini termasuk dalam pembagian terstruktur mengenai struktur framework (truss), secara umumnya kuda - kuda terbuat dari kayu, bambu, baja, dan beton bertulang.

2. Pembagian Strukur Atap
      2.1 Komponen Penyusun Atap
            Tiga komponen penyusun atap:
            A. Struktur atap (rangka atap dan penopang rangka atap)
            B. Penutup atap (genteng,polikarbonat)
            C. Pelengkap atap (talang horizontal/vertikal dan lisplang)

A. Struktur Atap (rangka atap dan penopang rangka atap)
Struktur atap yaitu bab bangunan yang menahan /mengalirkan beban-beban dari atap. Struktur atap terbagi menjadi rangka atap dan penopang rangka atap. Rangka atap berfungsi menahan beban dari materi epilog atap sehingga umumnya berupa susunan balok –balok (dari kayu/bambu/baja) secara vertikal dan horizontal –kecuali pada struktur atap dak beton. Berdasarkan posisi inilah maka muncul istilah gording,kasau dan reng. Susunan rangka atap sanggup menghasilkan lekukan pada atap (jurai dalam/luar) dan membuat bentuk atap tertentu.
Penopang rangka atap yaitu balok kayu yang disusun membentuk segitiga,disebut dengan istilah kuda-kuda. Kuda-kuda berada dibawah rangka atap,fungsinya untuk menyangga rangka atap. Sebagai pengaku,bagian atas kuda-kuda disangkutkan pada balok bubungan,sementara kedua kakinya dihubungkan dengan kolom struktur untuk mengalirkan beban ke tanah.

Atap dan bagian-bagiannya
  • Gording
    Gording membagi bentangan atap dalam jarak-jarak yang lebih kecil pada proyeksi horizontal. Gording meneruskan dari epilog atap, reng, usuk, orang, beban angin, beban air hujan pada titik-titik buhul kuda-kuda. Gording berada diatas kuda-kuda, biasanya tegak lurus dengan arah kuda-kuda. Gording menjadi daerah ikatan bagi usuk, dan posisi gording harus diubahsuaikan dengan panjang usuk yang tersedia.
  • Jurai
    Pada pertemuan sudut atap terdapat batang baja atau kayu atau framewort yang disebut jurai. Jurai dibedakan menjadi jurai dalam jurai luar.
  • Usuk/kasao
    Usuk berfungsi mendapatkan beban dari epilog atap dan reng meneruskan ke gording. Usuk terbuat dari kayu dengan ukuran 5/7 cm dan panjang maksimal 4m. Usuk dipasang dengan jarak 40 s.d 50 cm antara satu dengan yang lainnya pada arah tegak lurus gording. Usuk akan terhubung dengan gording dengan memakai paku. Pada kondisi tertentu usuk harus dibor dahuku sebelum dipaku untuk menghindari pecah pada ujung-ujung usuk.
  • Reng
    Reng berupa batang kayu berukuran 2/3 cm atau 3/5 cm dengan panjang sekitar 4 m. Reng menjadi referensi pribadi epilog atap dan meneruskannya keusuk / kasao. Pada atap dengan epilog dari asbes, seng atau sirap reng tidak digunakan. Reng akan dipakai pada atap dengan epilog dari genteng. Reng akan dipasang tegak lurus usuk dengan jarak menyesuaikan dengan panjang guna dari (genteng).
  • Penutup
    Penutup yaitu elemen paling luar dari struktur atap.Penutup atap harus memiliki sifat kedap air, bias mencegah terjadinya rembesan air selama insiden hujan. Sifat tidak rembes ini diuji dengan pengujian serapan air dan rembesan.

B. Penutup atap (genteng,polikarbonat)
Penutup merupakan bab yang menutupi atap secara keseluruhan sehingga terciptalah ambang atas yang membatasi kita dari alam luar. Ada banyak sekali pilihan epilog atap dengan pilihan bentuk dan sifat yang berbeda. Dua faktor utama yang harus dipertimbangkan dalam pemilihannya yaitu faktor dispensasi material semoga tidak terlalu membebani struktur bangunan dan faktor keawetan terhadap cuaca (angin,panas,hujan). Faktor lain yaitu kecocokan/keindahan terhadap desain rumah. Ukuran dan desain dari epilog atap juga memberi efek pada struktur,misalnya konstruksi kuda-kuda,ukuran reng,dan sudut kemiringan.

C. Pelengkap atap (talang horizontal/vertikal dan lisplang)
Elemen perhiasan pada atap selain berfungsi struktural juga estetis.

  1. Talang
    Saluran air pada atap yang berfungsi mengarahkan air semoga jatuh ketanah disebut talang. Talang dipasang mendatar mengikuti tiris atap kemudian dialirkan ke bawah melalui pipa vertikal.
  2. Lisplang
    Dari segi konstruksi, lisplang membuat bentukan rigid (kokoh, tidak berubah) dari susunan kasau. Pada pemasangan rangka penahan atap, batang-batang kasau hanya ditahan oleh paku dan ada kemungkinan posisinya bergeser. Disinilah lisplang berfungsi untuk mengunci susunan kasau tersebut semoga tetap berada pada tempatnya. Dari segi estetika, lisplang berfungsi menutupi kasau yang berjajar dibawah susunan genteng/bahan epilog atap lain. Maka tampilan atap pada bab tepi akan terlihat rapi oleh kehadiran lisplang.

      2.2   Perancangan Atap Yang Baik Menurut Iklim
              Atap sanggup dikatakan berkualitas bila strukturnya kuat/kokoh dan awet/tahan lama. Faktor iklim menjadi materi pertimbangan penting dalam merancang bentuk dan konstruksi atap/bangunan.
Keberadaan atap pada rumah sangat penting mengingat fungsinya menyerupai payung yang melindungi sisi rumah dari gangguan cuaca (panas, hujan dan angin). Oleh alasannya yaitu itu,sebuah atap harus benar-benar kokoh/kuat dan kekuatannya tergantung pada struktur pendukung atap. Mengacu pada kondisi iklim perancangan atap yang baik ditentukan 3 faktor, yakni jenis material,bentuk/ukuran,dan teknik pengerjaan.

      2.3  Jenis Material Struktur Dan Penutup Atap
             Penentuan material tergantung pada selera penghuni,namun harus tetap memerhatikan prinsip dasar sebuah struktur yaitu harus kuat,presisi,cukup ringan,dan tidak over design. Atap yang berpengaruh harus bisa menahan besarnya beban yang bekerja pada elemen struktur atap.
Ada 3 jenis beban yang bekerja pada atap yaitu:
1. beban berat sendiri (bahan rangka,penopang rangka,dan epilog atap).
2. beban angin tekan dan angin hisap.
3. beban bergerak lain (berat insan ketika pemasangan dan pemeliharaan).


3. Kesimpulan
Atap merupakan bab mahkota bangunan. Atap berfungsi sebagai bab dari keindahan dan pelindung bangunan dari panas dan hujan. Kemiringan untuk genteng kemiringan minimal 35 s/d 65 derajat, kalau atap memakai seng atau alumunium kemiringannya 18 – 20 derajat. Kuda-kuda merupakan bab yang memberi bentuk pada atap bangunan. Jarak antara kuda – kuda biasanya tidak lebih dari 3 m, kadang hingga 4m supaya ukuran gording dan balok bubungan tidak terlalu besar. Konstruksi rangka atap artinya dimulai dari menghitung kebutuhan bahan, membuat dan memasang konstruksi sehingga menjadi satuan konstruksi rangka atap pada bangunan.

Paving Block Atau Conblock – Pengertian, Jenis Dan Klasifikasi


Bata beton (paving block) atau conblock yakni suatu komposisi materi bangunan yang dibentuk dari adonan semen portland atau materi perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa materi komplemen lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu. (SNI 03-0691-1996.
Paving block biasanya terdiri dari adonan semen, pasir, air, sehingga mempunyai karakteristik yang hampir mendekati mortar. 

Di luar negeri, istilah paving block dibagi menjadi dua jenis, pertama concrete block yang di sini dikenal juga sebagai conblock. Kedua yakni clay pavers/ clay block/ clay bricks yang di sini lebih dikenal sebagai kerikil bata. 

Di Indonesia, istilah paving block merujuk kepada conblock (concrete block). 

Ada banyak jenis paving block atau conblock yang ada di pasaran.


Dari tabel standart SNI 03-0691-1996 di atas, paving block diklasifikasikan menurut kegunaannya menjadi :
Mutu A : untuk perkerasan jalan
Mutu B : untuk kawasan parkir mobil
Mutu C : untuk pejalan kaki
Mutu D : untuk taman kota

Paving block kelas C dan D biasanya diproduksi secara manual biasanya dipakai untuk fungsi non struktural menyerupai taman dan pemakaian lainnya yang tidak untuk menahan beban di atasnya.

Sedangkan jika pengerjaannya memakai mesin press akan menghasilkan mutu kelas C hingga A dengan kekuatan tekan di atas 125 kg/cm2 tergantung perbandingan adonan materi yang digunakan.

Klasifikasi Berdasarkan Cara Pembuatan

1. Paving block press manual/ memakai tangan

    Jenis ini memakai tangan dalam proses pembuatannya.
  • Nilai jual yang rendah, sebab bermutu rendah
  • Jenis beton kelas D (K50 – K100)
  • Pemakaian untuk perkerasan non srtuktural menyerupai taman, trotoar jalan, halaman rumah yang jarang dibebani kendaraan beroda empat serta untuk lingkungan berdaya beban rendah.

2. Paving block press mesin vibrasi / getar

    Jenis ini diproduksi memakai mesin press sistem getar
  • Umumnya mempunyai mutu beton kelas C-B (K150 – K250)
  • Pemakaian untuk pelataran garasi, carport, lahan parkir.

3. Paving block press mesin hidrolik

    Jenis ini diproduksi dengan cara dipress memakai mesin press hidrolik.
  • Umumnya mempunyai mutu beton kelas B – A (K300 – K 450)
  • Pemakaian untuk menahan beban berat menyerupai area jalan lingkungan, terminal bus hingga lahan pelataran terminal peti kemas di pelabuhan.


Klasifikasi Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, secara garis besar paving block dibagi menjadi dua:
  1. Paving block berbentuk segi empat
  2. Paving block berbentuk segi banyak yang terdiri dari hexagon (segi enam), cacing, grassblock (untuk rumput), kansteen, topi uskup, antik dan trihek. 
 

Klasifikasi Berdasarkan Ketebalan
  1. Berdasarkan SNI, ketebalan paving block dibagi menjadi tiga:
  2. Ketebalan 60 mm untuk beban kemudian lintas ringan
  3. Ketebalan 80 mm untuk beban kemudian lintasr sedang hingga berat
  4. Ketebalan 100 mm untuk beban kemudian lintas super berat


Klasifikasi Berdasarkan Warna
Paving block yang ada di pasaran sekaran terdiri dari abu-abu (natural), hitam, merah, kuning dan hijau.

Paving block berwarna selain berfungsi menambah keindahan juga dapat untuk memberi batas pada perkerasan menyerupai pada lahan parkir, tali air, dan lain-lain.

Metode Penanaman Rumput Di Grass Block

 
Grass block sangat cocok untuk pemasangan lantai yang memerlukan rembesan atau menghendaki tumbuhnya rumput. Ketebalan grass block ada dua macam yaitu 6 cm dan 8 cm. Setiap bidang lantai seluas 1 m2 memerlukan 7,5 buah grass block. Warna grass block pun empat macam yaitu natural, merah hijau dan hitam.

Grass block berbentuk empat persegi panjang dengan lubang hitam, Di indonesia sebagai teladan pemasangan grass block dalam ukuran luas yakni di lapangan gasibu bandung, Jenis grass block memang sangat cocok dipakai sebagai jalan di taman atau lapangan.

Untuk cara pemasangan grass block hampir sama dengan cara pemasangan paving block / conblock. Perbedaan dari pemasangan grass block dan paving block yaitu pada desain bentuk yang ada lubangnya dan pada hasil final grass block tidak perlu di taburi bubuk pasir , tapi seharusnya ditanami dengan rumput yang bagus.

Apa sajakah yang harus dipersiapkan untuk menanam rumput diatas grass block ? Bagaimana caranya ? Panduan cara menanam rumput di grass block
  1. Yang pertama terang harus ada grass block nya dong.. (hehehe). Yang kedua tanah merah sebagai media tanamnya. Dan yang ketiga rumput yang segar dan bagus. Rumput disini dapat menggunakan rumput gajah mini atau rumput jepang. Untuk saran aku sebaiknya gunakan rumput gajah mini, selain gampang perawatannya penanamannya pun gampang sekali,
  2. Caranya pertama isi grass block dengan tanah merah yang halus kenapa harus tanah yang halus, karna tanah merah tersebut biar gampang masuk terisi dilubang grass block. Dan yang kedua ketika penanaman rumput benar benar melekat pada tanah sebaiknya grass block yang sudah terisi tanah disiram biar akar yang ada pada rumput melekat pada tanah yang ada di grass block. Terahir tekan rumput untuk memastikan rumput benar benar tertanam baik. Ukuran rumput yang akan ditanam sesuai dengan besar lubang pada grass block.
  3. Terakhir sehabis penanaman selesai, siram rumput sehari 2x yaitu pagi dan sore.