Paving Block Atau Conblock – Pengertian, Jenis Dan Klasifikasi


Bata beton (paving block) atau conblock yakni suatu komposisi materi bangunan yang dibentuk dari adonan semen portland atau materi perekat hidrolis sejenisnya, air dan agregat dengan atau tanpa materi komplemen lainnya yang tidak mengurangi mutu bata beton itu. (SNI 03-0691-1996.
Paving block biasanya terdiri dari adonan semen, pasir, air, sehingga mempunyai karakteristik yang hampir mendekati mortar. 

Di luar negeri, istilah paving block dibagi menjadi dua jenis, pertama concrete block yang di sini dikenal juga sebagai conblock. Kedua yakni clay pavers/ clay block/ clay bricks yang di sini lebih dikenal sebagai kerikil bata. 

Di Indonesia, istilah paving block merujuk kepada conblock (concrete block). 

Ada banyak jenis paving block atau conblock yang ada di pasaran.


Dari tabel standart SNI 03-0691-1996 di atas, paving block diklasifikasikan menurut kegunaannya menjadi :
Mutu A : untuk perkerasan jalan
Mutu B : untuk kawasan parkir mobil
Mutu C : untuk pejalan kaki
Mutu D : untuk taman kota

Paving block kelas C dan D biasanya diproduksi secara manual biasanya dipakai untuk fungsi non struktural menyerupai taman dan pemakaian lainnya yang tidak untuk menahan beban di atasnya.

Sedangkan jika pengerjaannya memakai mesin press akan menghasilkan mutu kelas C hingga A dengan kekuatan tekan di atas 125 kg/cm2 tergantung perbandingan adonan materi yang digunakan.

Klasifikasi Berdasarkan Cara Pembuatan

1. Paving block press manual/ memakai tangan

    Jenis ini memakai tangan dalam proses pembuatannya.
  • Nilai jual yang rendah, sebab bermutu rendah
  • Jenis beton kelas D (K50 – K100)
  • Pemakaian untuk perkerasan non srtuktural menyerupai taman, trotoar jalan, halaman rumah yang jarang dibebani kendaraan beroda empat serta untuk lingkungan berdaya beban rendah.

2. Paving block press mesin vibrasi / getar

    Jenis ini diproduksi memakai mesin press sistem getar
  • Umumnya mempunyai mutu beton kelas C-B (K150 – K250)
  • Pemakaian untuk pelataran garasi, carport, lahan parkir.

3. Paving block press mesin hidrolik

    Jenis ini diproduksi dengan cara dipress memakai mesin press hidrolik.
  • Umumnya mempunyai mutu beton kelas B – A (K300 – K 450)
  • Pemakaian untuk menahan beban berat menyerupai area jalan lingkungan, terminal bus hingga lahan pelataran terminal peti kemas di pelabuhan.


Klasifikasi Berdasarkan Bentuk
Berdasarkan bentuknya, secara garis besar paving block dibagi menjadi dua:
  1. Paving block berbentuk segi empat
  2. Paving block berbentuk segi banyak yang terdiri dari hexagon (segi enam), cacing, grassblock (untuk rumput), kansteen, topi uskup, antik dan trihek. 
 

Klasifikasi Berdasarkan Ketebalan
  1. Berdasarkan SNI, ketebalan paving block dibagi menjadi tiga:
  2. Ketebalan 60 mm untuk beban kemudian lintas ringan
  3. Ketebalan 80 mm untuk beban kemudian lintasr sedang hingga berat
  4. Ketebalan 100 mm untuk beban kemudian lintas super berat


Klasifikasi Berdasarkan Warna
Paving block yang ada di pasaran sekaran terdiri dari abu-abu (natural), hitam, merah, kuning dan hijau.

Paving block berwarna selain berfungsi menambah keindahan juga dapat untuk memberi batas pada perkerasan menyerupai pada lahan parkir, tali air, dan lain-lain.